Saturday 6 June 2015

Cara Kerja SSG (Seamless Shift Gearbox)

Seamless shift gearbox atau perpindahan gigi tanpa jedah merupakan teknologi terbaru yang diaplikasikan oleh beberapa industri otomotif ternama didunia. Teknologi ini diciptakan untuk meningkatkan kecepatan kendaraan dengan cara mengurangi jedah yang terjadi pada saat perpindahan transmisi atau pada saat pengoperan gigi dibandingkan dengan sistem gearbox konvensional.
Saat ini teknologi SSG sudah digunakan oleh beberapa tim motor balap di ajang MotoGP, antara lain Tim Repsol Honda, Movistar Yamaha, Ducati dll.
Hasil gambar untuk cara kerja ssg
SSG pertama kali dipakai oleh pembalap kenamaan Casey Stoner pada tahun 2011 dengan motor tunggangannya RC212V 800cc sehingga mengantarnya menjadi juara dunia. Melihat perkembangan yang begitu besar dalam prestasi balapnya, beberapa tim lain mulai mengaplikasikan teknologi ini termasuk yamaha factory motogp.
Dari trend data mesin yang diperoleh saat pengujian, menunjukkan bahwa waktu perpindahan gigi dapat dikurangi secara drastis dengan menggunakan SSG dibandingkan dengan gearbox konvensional, dari 0.038 detik menjadi 0.016 detik. Meskipun merasakan peningkatan drastis disisi akselerasi dan laptime, akan tetapi yamaha masih harus terus melakukan improvement, karena saat itu rc212v hanya membutuhkan waktu 0.009 detik untuk setiap pindah giginya saat test di Jerez.
Sebelum membicarakan prinsip kerja SSG, mari perhatikan komponen penyusun SSG untuk perpindahan dari gigi-1 ke gigi-2 saja.
aktuality_gallery_small_zoom_6231
Perhatikan baik2 bahwa kedua gir tersebut terletak di output shaft (poros yang terhubung ke gir depan). Semua gir tersebut awalnya dalam keadaan terhubung ke gir di input-shaft (main shaft, poros yang terhubung ke rumah kopling), akan tetapi bebas terhadap output shaft (perhatikan sisi dalam gir yang halus). Sedangkan hub (tempat bullet) terhubung ke output shaft, sehingga urutan transfer tenaganya sebagai berikut :
  1. Sumber tenaga putar dari poros crankshaft
  2. dihubungkan dengan pasangan gir reduksi primer ke rumah kopling
  3. kampas dan plat kopling mentransfer tenaga putar ke main shaft (input shaft)
  4. melalui pasangan gir-1 s/d 6 putaran gir di mainshfat memutar gir di output shaft (secara bebas)
  5. hub menghubungkan putaran gir tsb ke sumbu outputshaft melalui gigitan dog-teeth ke bullet
  6. output shaft memutar gir depan dan dihubungkan dengan rantai ke gir belakang untuk memutar ban belakang.
SSG RC212V
Proses perpindahan gigi1 ke gigi-2 nya adalah sebagai berikut
1. Saat netral tidak ada hubungan antara bullet dgn dog-teeth baik pada pada gir 1 maupun gir-2. Gir 1 dan 2 berputar karena terhubung dengan gir yang ada di main sahft. Akan tetapi output shaft netral, tidak ikut berputar.
00 SSG netral
2. Saat masuk gigi-1 bulet (biru) pada ring-1 digeser masuk ke celah2 dog-teeth gir-1, dan sekarang output shaft mulai berputar.
transmission-fig2
Konstruksi bagian depan bulet dan dog-teeth dibuat sedemikian rupa sehingga mudah “nyangkut” dan terhubung erat. Begitu dengan bagian belakang (punggung) bullet, didesain melekung landai untuk membantu pelepasan saat up-shift.
aktuality_gallery_small_zoom_6232
3. Kemudian ring-2 ikut digeser masuk mengunci dog-teeth pada gir-1 untuk memberikan efek engine brake saat deselerasi.
transmission-fig3
4. Saat ingin pindah ke gigi-2, ring-2 akan mendorong bullet (merah) lepas dari gir-1, yang mana saat itu output shaft masih berputar seirama dengan gir-1.
transmission-fig4
5. Ketika bulet (merah) masuk ke celah2 dog-teeth gir-2, dalam waktu yang sangat singkat terjadi transisi antara kecepatan putar output-shaft dari percepatan gir-1 ke gir-2
transmission-fig5
6. Sesaat setelah bullet (merah) masuk gir-2, karena sekarang putaran out-shaft (seirama gir-2) lebih kencang dari gir-1, maka punggung bullet (biru) ring-1 akan terhantam oleh dog-teeth gir-1 dan terdorong bergeser menuju gir-2, sejak itu otomatis gir-1 bebas.
transmission-fig6
7. Dan ketika bullet (biru) ring-1 masuk ke gir-2, maka dog-teeth gir-2 sudah terkunci sempurna.
transmission-fig7
Demikianlah penjelasan singkat dari prinsip kerja SSG dalam perpindahan gigi-1 ke gigi-2. Dan aplikasi dari SSG ini telah memberikan peningkatan percepatan (akselerasi) dalam pencapai topspeed, lihat gambar berikut.
zeroshift vs AMT
Hal ini disebabkan dengan jeda waktu yang sangat kecil (0.009 detik) yang dibutuhkan untuk pindah dari gigi-1 ke gigi 2 sehingga perubahan percepatannya lebih smooth, dan topspeed dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat. Perhatikan akselerasi perbedaan waktu yang dibutuhkan antara SSG dan transmisi manual konvensional.
acceleration ssg vs manual
Dampak lainnya dalam race adalah meningkatkan umur ban, karena saat memasuki tikungan deselerasi yang dilakukan juga bisa lebih smooth dan tidak diperlukan late-braking yang berlebihan karena akselerasi keluar tikungan (dengan aplikasi SSG) bisa dilakukan lebih cepat.
Untuk aplikaasi harian, SSG juga memberikan peningkatan milage (lebih efisien/FC lebih irit) dan emisi yang lebih rendah karena tidak terjadi penggunaan bbm yang sia2 saat mempertahankan akselerasi (saat pindah gigi).